Jumat, 10 November 2017

TUGAS SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS KE 2 & 3

            









                                                          NAMA     : HERI SETIAWAN
                                                          NPM        : 14214939
                                                          KELAS    : 4EA39


 
TUGAS 2 KOMUNIKASI BISNIS


PENGORGANISASIAN DAN REVISI PESAN-PESAN BISNIS

A. PENGORGANISASIAN MELALUI OUTLINE


Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua proses tahapan, yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide; dan penetapan urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.


1. Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide

Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar yang harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Jika materi yang disajikan lemah, apalagi tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada dapat menjadi kabur. Cepat atau lambat, audience akan menyimpulkan bahwa yang disampaikan benar-benar tidak bernilai sedikitpun. Semua kegiatan komunikasi, baik menelpon, membuat 3 paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, harus dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks materi yang akan disampaikan, semakin penting tahap pertama ini.
Apabila pesan yang disusun panjang dan kompleks, pembuatan outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Sebuat outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Disamping itu, outline juga akan memberikan arahan sehinga komunikator dapat menyampaikan ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu komunikator mengekspresikan transisi antara ide-ide, sehingga audience akan mengerti dan memehami pola piker komunikator. Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
  • Mulailah dengan ide pokok. Ide pokok (main idea) akan membantu menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Idde pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal yaitu: (a) hal-hal apa yang diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience, (b) alasan yang mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline
  • Nyatakan poin-poin pendukung yang penting. Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap kedua adalah menyusun poin-poin penting lainnya, sebagai pendukung ide pokok.
  • Ilustrasi dengan bukti-bukti. Tahapan ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti yang dapat disajikan, semakin baik outline yang dibuat
  • Menentukan urutan dengan rencana organisasional. Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, langkah selanjutnya adalah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian materi, ada dua pendekatan penting yang dapat digunakan, Yaitu:
    • Pendekatan langsung. Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif, di mana ide pokok muncul paling awal kemudian di ikuti bukti pendukungnya.
    • Pendekatan tidak langsung. Sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif, di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat) maupun pesan formal/panjang (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan, reaksi audience terhadap maksud/tujuan pesan dan tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus dianalisis terlebih dahulu.
Secara umum, pendekatan langsung cocok digunakan manakala para audience mempunyai hasrat, tertarik, senang, atau bersikap netral terhadap pesan yang akan disampaikan. Tetapi jika mereka menolak, yang anda sampaikan, lebih baik digunakan pendekatan tak langsung. Kesimpulanya, jika reaksi para audience positif, gunakanlah pendekatan langsung; dan sebaliknya, jika reaksi audience negatif, gunakanlah pendekatan tak langsung.
Setelah menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, langkah berikutnya adalah menentukan rencana organisasional yang paling cocok diantara bebagai model berikut :
  1. Direct request: penyampaian yang langsung pada poin yang dituju (to the point), cocok menggunakan pendekatan pendekatan langsung.
  2. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill: cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
  3. Pesan-pesan bad news: pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung.
  4. Pesan-pesan persuasive: pendekatannya adalah dengan cara tak langsung.

B. PEMILIHAN KATA

Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan kata-kata dengan baik.
  1. Pilihlah kata yang sudah familiar/dikenal. Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata yang sudah dikenal, umum dan lazim sehingga mudah dipahami oleh audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat audiens bingung.
  2. Pilihlah kata-kata yang singkat. Anda perlu juga memilih kata-kata yang singkat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Kata-kata yang singkat, selain efisisen, juga mudah dipahami oleh audiens. Meskipun pemilihan kata yang disingkat diperlukan, harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
  3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda (ambigu). Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam. Akibat selanjutnya adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian pesan-pesan bisnis.

C. MEMBUAT KALIMAT EFEKTIF

Penyusunan kata yang efektif mempermudah pembaca mengerti isi pesan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun kalimat, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan dan kelogisan.
Tiga Jenis Kalimat :
  1. Kalimat Sederhana: Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung
  2. Kalimat Majemuk: Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan  klausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
  3. Kalimat Kompleks: Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagian anak kalimat.

TUGAS 3 KOMUNIKASI BISNIS

PERENCANAAN LAPORAN BISNIS

PENGERTIAN DAN JENIS LAPORAN BISNIS

A. PENGERTIAN

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Herta A. Murphy Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Himstreet Laporan Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

B. JENIS

  1. Laporan memorandum : laporan yang menggunakan format memo yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
  2. Laporan surat : laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat, yang di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan referensi.
  3. Laporan dalam bentuk cetakan : mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, dan baris-baris kosong.
  4. Laporan formal : biasanya lebih panjang daripada laporan informal.

C. BAGIAN POKOK DALAM LAPORAN BISNIS

  • Pendahuluan
  • Pemberi kuasa
  • Layout atau rencana presentasi
  • Masalah
  • Maksud penulisan laporan
  • Ruang Lingkup
  • Metodologi
  • Sumber-sumber primer atau sekunder
  • Latar belakang
  • Definisi istilah
  • Keterbatasan
  • Rekomendasi
    • Isi teks (laporan)
    • Penutup
  • Rangkuman
  • Kesimpulan
  • Rekomendasi
  • Rencana tindakan
  • Proposisi

D. PENGORGANISASIAN ISI DALAM LAPORAN BISNIS

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menyusun isi laporan bisnis, yaitu cara deduksi (langsung) dan cara induksi (tidak langsung).
  1. Cara Deduksi, menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu,setelah itu baru dijelaskan hal – hal yang rinci. Digunakan pada kriteria pembaca:
    1. Eksekutif yang sibuk,ingin berita segera,
    2. Ingin mengetahui berita baik atau informasi netral,
    3. Ingin menganalisa data dengan baik ketika analisa laporan berada diawal
  2. Cara induksi, menjelaskan fakta – fakta yang ada terlebih dahulu,kemudian memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Digunakan pada kriteria pembaca:
    1. Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu,
    2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan,
    3. Perlu membaca laporan secara keseluruhan bukan awalnya saja.

E. PENULISAN LAPORAN SINGKAT

Dalam laporan singkat, hanya mengutamakan isi dari laporan tersebut. Laporan singkat biasanya berupa memo atau surat sepanjang dua halaman. Bentuk umum dari laporan singkat adalah pembuka, hasil temuan, bahasan, dan penutup.

F. MEMBUAT LAPORAN BISNIS YANG BAIK

Laporan bisnis yang baik mencakup tiga hal, yaitu:
  • Informasi yang akurat
  • Isi menunujukkan suatu pertimbangan yang baik dari penulis
  • Format, style, dan organisasi sesuai dengan kebutuhan pembaca

Sumber :

Kamis, 05 Oktober 2017

TUGAS SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS#




                                                          NAMA     : HERI SETIAWAN
                                                          NPM        : 14214939
                                                          KELAS    : 4EA39




1. Peranan Komunikasi dalam Bisnis
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu  organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah  diserap dan dipahami jika  sesuatu tersebut  diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002).  Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
  1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
  1. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat,Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
2. Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
1. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka dia memasang iklan melalui mass media, memasang website/situs di jalur internet, dalam hal ini setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu harus memilih media mana yang akan dipilih dan itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal perusahaan tersebut. Contoh yang lain misalnya sebuah Departemen Store memasang tulisan diskon besar-besaran pada produknya.
2. Memberi Persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan atau negoisasi dengan pelanggan, agar kedua pihak memperoleh manfaat secara bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.
3. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi, atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis, saat sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi maka seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, telpon seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerjasama bisnis.
3. Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
Dalam melakukan komunikasi bisnis, terdapat 2 manfaat secara umum yang dapat diperoleh. 2 manfaat tersebut adalah;
  1.  Manfaat Eksternal
Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif  dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Contohnya: laporan, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara profesional dapat meningkatkan citra perusahaan.
Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biayanya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.
  1. Manfaat Internal
Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif;
a). Kemampuan bekerja keras
b). Kemampuan manajemen
c). Kepercayaan diri
d). Kemempuan mengambil keputusan yang sehat
e). Latar belakang akademis
f). Mempunyai ambisi untuk maju
g). Kemampuan berkomunikasi secara efektif
h). Berpenampilan menarik
. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor kesalahpahaman yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
  1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
  1. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari miss komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
  1. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.
Singkatnya ada lima hambatan dalam komunikasi, yaitu :
  1. Jenis Kelamin
  2. Usia
  3. Budaya
  4. Pekerjaan
  5. Waktu
4. Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
  1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
  2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
  3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:
  1. Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback dari karyawan
  2. Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat
  3. Mempromosikan komunikasi horizontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide
  4. Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang berkembang
  5. Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
Sumber :
http://fungsiumum.blogspot.com/2013/06/cara-memperbaiki-komunikasi-dalam-bisnis.html
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http//aurajogja.files.wordpress.com
http://pendidikanekonomia.blogspot.com/2013/10/komunikasi-bisnis.html

Sabtu, 17 Juni 2017

Definisi Etika dan Bisnis & Prinsip Etika

Definisi Etika dan Bisnis & Prinsip Etika

A. Etika dan Bisnis


a. Definisi Etika dan Bisnis


Etika yang berarti mempelajari baik atau buruknya perilaku, dan Bisnis adalah kegiatan atau aktivitas yang dapat menghasilkan keuntungan. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, dengan mencakup moral dan sikap profesional. 

b. Hakikat Bisnis


Hakikat bisnis merupakan hakikat yang digunakan untuk menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis. Terdapat dua contoh hakikat bisnis, yaitu Etika yang dihubungkan dengan moral, dan Etika yang tidak memiliki kesadaran moral.

c. Klasifikasi Etika


Berikut pengelompokan etika, yaitu :
1.   Etika Normatif
   Merupakan cabang etika tentang "bagaimana" seseorang seharusnya bertindak atau melakukan sesuatu dengan etis.
2.   Etika Terapan
  Merupakan sebuah penerapan teori-teori etika dengan lebih spesifik tentang topik-topik kontroversial. Etika terapan dapat dibagi lagi, ada etika profesi, etika bisnis, dan etika lingkungan.
3.   Etika Deskriptif
    Merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap etis oleh individu atau masyarakat.
4.   Etika Metaetika
    Etika metaetika berhubungan dengan sifat penilaian moral. Fokus dari etika ini adalah arti atau makna dari pernyataan yang ada didalam etika.

d. Etiket, Moral, Hukum, dan Agama pada Etika Bisnis


1.   Etiket
     Adalah aturan sopan santun dalam pergaulan hidup.
2.   Moral
     Merupakan pengetahuan menyangkut budi pekerti manusia.
3.   Hukum
     Adalah semua aturan yang harus dituruti dalam pergaulan hidup.
4.   Agama
     Adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadahan terhadap Tuhan serta kaidah yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan.

e. Konsep Etika


Tingkah laku manusia serta moral, kesusilaan hati manusia untuk berbuat baik dan untuk menentukan baik-buruknya tingkah laku orang lain. Baik atau buruknya etika seseorang tidak mempersoalkan keadaan suatu individu, tapi mempersoalkan bagaimana individu lain harus bertindak.

B. Prinsip Etika

a. Prinsip-Prinsip Etika


Didalam etika bisnis terdapat prinsip yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang telah ditentukan. Beberapa prinsip nya adalah :
1.   Prinsip Otonomi
    Maksudnya adalah perusahaan bebas memilih wewenang sesuai bidangnya.
2.   Prinsip Kejujuran
    Artinya nilai dasar dalam mendukung keberhasilan.
3.   Prinsip Keadilan
    Maksudnya adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Beberapa aspek didalam prinsip keadilan yaitu: amanrasional atau objektifdapat dipertanggung jawabkanmenguntungkan semua pihak.
4.   Prinsip Hormat pada Diri Sendiri dalam Etika Bisnis
   Merupakan prinsip tindakan yang dampaknya kembali lagi pada bisnis itu sendiri. Contoh umumnya seperti fisik manusia, kita berolahraga, maka kita akan mendapatkan fisik yang sehat pula.
5.   Prinsip Etika di Lingkungan Hidup
    Terdapat empat prinsip didalam etika lingkungan hidup :
  1. Sikap hormat terhadap alam
  2. Peduli pada alam
  3. Rasa tanggung jawab
  4. Keadilan
6.   Prinsip Teori Etika Lingkungan
    Beberapa teori yang ada didalam teori etika lingkungan :
  1. Antroposentrisme yaitu teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
  2. Biosentrisme mencakup komunitas makhluk hidup saja, untuk komunitas yang lebih luas atau ekosistem, disebut Ekosentrisme.
  3. Teosentrisme merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungan.

b. Hak dan Kewajiban


Terdapat hak dan kewajiban didalam prinsip etika, yaitu:
  1. Hak :
    1. Untuk mendapat perlindungan
    2. Untuk mendapat keuntungan
  2. Kewajiban :
    1. Atas kepercayaan
    2. Atas kejujuran
    3. Atas keberanian

    Model Etika Dalam Bisnis, Sumber Nilai Etika, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial & Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Promosi, MSDM, dan Finansial

    Model Etika Dalam Bisnis, Sumber Nilai Etika, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial & Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Promosi, MSDM, dan Finansial


    Nama Kelompok 2 :
    Anita puteri P                        (11214323)
    Devita Cahya Puspita           (12214851)
    Dewi Rana Nur Afifah         (12214884)
    Fitriani Kemala Tasya          (14214349)
    Lia Puspita Sari                    (16214057)
    Sandhifitri Kurniasih            (19214973)
    Zaenatul Faridah                  (1C214917)

    Kelas : 3EA39

    A. Model Etika dalam Bisnis

    a. Tingkatan Manajemen

    Menurut Carroll dan Buchollz (2005) terdapat tiga tingkatan manajemen dilihat dari cara pelaku bisnis dalam menerapkan etika bisnis :

    1.  Immoral Manajemen :
       Cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan cara yang tidak benar.
    2.  Amoral Manajemen :
       Tujuannya sama dengan Immoral, namun memiliki dua tingkat yaitu tidak sengaja melanggar aturan dan dengan sengaja melanggar aturan.
    3.  Moral Manajemen :
        Menerima dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun juga meletakan prnsip etika dalam kepemimpinannya. 

    b. Agama, Filosofi, Budaya dan Hukum

    1. Agama, adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dan kebenarannya absolut (tidak diragukan dan tidak boleh meragukan nilai-nilai etika yang berasal dari agama). Yang berhubungan dengan nilai agama adalah : narasisimbolsejarah sucisifat manusiaetikahukum agama.
    2. Filsafat, merupakan sumber nilai etika yang utama dijadikan sebagai acuan dalam mengendalikan bisnis. Hal yang berhubungan dengan filsafat adalah : kebijaksanaandasar penentuanhubungan interpersonalpendidikan formal dan informal, dan keagamaan.
    3. Budaya, diambil untuk acuan bagi etika bisnis dalam wujud pengalaman dan perkembangan nya. Hal yang berhubungan dengan nilai budaya adalah : sistem agamapolitikadat istiadatkomunikasi, dan seni.
    4. Hukum, merupakan aturan hidup yang bersifat memaksa, memiliki sanksi yang tegas dan nyata. Hal yang berhubungan dengan hukum adalah : administrasi hukumhukum internasionalhak asasi manusiahukum pidana.

    c. Leadership

    Leadership merupakan kemampuan suatu individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasinya.

    d. Strategi dan Performasi

    Fungsi penting dari sebuah manajemen, berupa : gagasanperencanaaneksekusi aktivitaskompromi etika.

    e. Karakter Individu

    Karakter individu merupakan sifat watak atau suatu kepribadian khas yang dimiliki oleh seorang individu.

    f. Budaya Organisasi

    Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut anggotanya untuk membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya.

    B. Norma dan Etika dalam Pemasaran

    a. Pasar dan Perlindungan Konsumen

    Pasar adalah tempat terjadinya permintaan dan penawaran. Perlindungan konsumen merupakan upaya yang menjamin adanya kepastian untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen.

    b. Etika iklan

    Ada dua etika dalam melakukan iklan :
    1. Tata krama : bagaimana cara menyebarluaskan pesan iklan tersebut
    2. Tata cara : mengatur kegiatan periklanan yang adil bagi semua pihak yang bersangkutan

    c. Privasi Konsumen

    Privasi yang dimaksud adalah :
    1. Kemampuan untuk mengontrol interaksi
    2. Kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan
    3. Kemampuan untuk mencapai interaksi yang diinginkan

    C. Promosi

    a. Multimedia Etika Bisnis

    Salah satu cara pemasaran yang efektif dapat melalui multimedia. Elemen multimedia dapat berupa textaudiovideo, dan animasi. Penggunaan multimedia ini dimanfaatkan pada periklanan media seperti koran, majalah, radio, bahkan televisi. Namun, didalam bisnis multimedia pun ada batasan aturan atau etika. Etika bisnis multimedia didasarkan pada pertimbangan :
    1. Akuntabilitas perusahaan
    2. Tanggung jawab sosial
    3. Hak dan kepentingan stakeholder

      D. MSDM

      a. Etika Produksi

      Didalam etika produksi, terdapat hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
      1. Nilai
      2. Hak dan kewajiban
      3. Peraturan moral
      4. Hubungan manusia
      5. Hubungan dengan alam

      b. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

      Dalam pemanfaatan sumber daya manusia, permasalahan yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesai adalah :
      1. Kualitas SDM
      2. Terbatasnya jumlah lapangan kerja
      3. Angka pengangguran yang cukup tinggi

      c. Etika Kerja

      Etika kerja merupakan norma yang melandasi tata krama hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya.

      d. Hak-Hak Kerja

      Terdapat 7 hak-hak kerja, yaitu :
      1. Hak dasar pekerja dalam hubungan kerja
      2. Hak dasar pekerja atas jaminan sosial dan K3
      3. Hak dasar pekerja atas perlindungan upah
      4. Hak dasar pekerja atas pembatasan waktu kerja istirahat, cuti, dan libur
      5. Hak dasar untuk membuat perjanjian kerja bersama (PKB)
      6. Hak dasar khusus untuk pekerja perempuan
      7. Hak dasar pekerja mendapat perlindungan atas tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

      e. Hubungan Saling Menguntungkan

      Maksud dari hubungan saling menguntungkan ialah menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. Persaingan bisnis bisa melahirkan kondisi win-win situation atau menguntungkan semua pihak.

      E. Finansial

      a. Persepakatan Penggunaan Dana

      Rencana penggunaan dana harus bernar-benar transparan, komunikatif, dan mudah dipahami. Semua harus diatur atau ditentukan dalam perjanjian kerja sama penyandang dana dengan alokator dana.

      Sumber :